Fosil Prasejarah
Manusia prasejarah atau praaksara adalah manusia yang
hidup jauh sebelum tulisan ditemukan. Mereka hidup sederhana dalam kelompok-kelompok
kecil. Alat-alat yang digunakan untuk keperluan sehari-hari masih sederhana.
Karena belum ditemukannya peninggalan tertulis maka gambaran mengenai
kehidupannya dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan tidak tertulis
seperti fosil dan alat-alat sederhana tersebut. Manusia prasejarah sering
juga disebut sebagai manusia purba.
Para ahli purbakala (paleontologist) berpendapat bahwa
nenek-moyang dari manusia modern berkembang di Afrika. Hominid sejati (cikal
bakal manusia) pertama kiranya adalah Australopithecus yang hidup di
padang terbuka dan bukannya didalam hutan seperti layaknya kera.
Spesies manusia tertua, Homo habilis, muncul antara
2,5 sampai 1,5 juta tahun yang lalu. Homo habilis berkembang menjadi Homo
erectus (1,6 juta sampai 300.000 tahun yang lalu) yang mempunyai otak
lebih besar, gigi dan rahang lebih kecil, menciptakan kapak tangan, dan
kemampuan membuat api.
Homo erectus
kiranya adalah spesies pertama yang keluar dari Afrika menuju tempat yang
lebih hangat di Utara (kini Eropa) dan ke Timur (Asia) sampai sejauh
Cina dan Indonesia. 500.000 sampai 30.000 tahun lalu melewati 'land bridge'
menuju Amerika. Pada masa ini sudah terdapat Homo sapiens yang otaknya
sudah berkembang namun tampilan serta gigi dan rahangnya masih serupa dengan
Homo erectus.
30.000 sampai 10.000 tahun yang lalu serta melalui 'land bridge' ke Amerika
Utara dan kemudian Amerika Selatan. Manusia modern, Homo sapiens sapiens
mucul sekitar 40.000 tahun yang lalu dengan struktur tulang serupa dengan
struktur tulang manusia modern.
Manusia Prasejarah di Indonesia
1
Meganthropus paleojavanicus
Rahang bawah Meganthropus
Meganthropus
adalah nama umum yang diberikan
pada fosil rahang dan pecahan tengkorak yang ditemukan pada tahun 1941 oleh
von Koeningswald di Sangiran, Jawa Tengah. Kini nama ini hanya berlaku untuk
koleksi fosil itu saja, diperkirakan fosil ini ada hubungannya dengan Homo
erectus.
Manusia Jawa (Pithecanthropus erectus)
Fosil asli Pithecanthropus erectus
Diberikan pada fosil yang
ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, di tepi Bengawan Solo pada tahun
1931. Nama ini berasal dari Bahasa Yunani dan Latin yang artinya manusia-kera
berjalan tegak. Temuan Dubois bukanlah fosil lengkap, melainkan bagian atas
tengkorak, tulang kering, dan beberapa gigi.
Pithecanthropus mojokertensis dan Pithecanthropus soloensis
Pada tahun 1936, von Koeningswald menemukan lagi fosil
yang serupa di dekat Mojokerto dan dinamakan Pithecanthropus
mojokertensis. Pada tahun 1931-1933 von Koeningswald dan Oppernoorth
menemukan lagi fosil di Ngandong dan Sangiran (tepi Bengawan Solo, Jawa
Tengah) dan diberi nama Pithecanthropus soloensis. Ketiga Pithecanthropus
di ini kini diperkirakan adalah Homo erectus dan menjadi
penghubung antara manusia-kera dengan manusia modern.
2
Homo soloensis dan Homo wajakensis
Homo soloensis
Fosil paling muda yang ditemukan
di Indonesia. Homo soloensis ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich
pada tahun 1931-1934 di lembah sungai Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan
berupa tulang tengkorak. Dari volume otaknya diketahui bahwa jenis ini sudah
bukan lagi manusia kera (Pithecanthropus), melainkan manusia (Homo).
Homo wajakensis ditemukan Eugene Dubois pada tahun 1889 di daerah
Wajak dekat Tulungagung. Diperkirakan manusia ini sudah pandai membuat
alat-alat dari batu maupun tulang, serta sudah pandai memasak makanan.
Diperkirakan merupakan nenek-moyang dari manusia aborigin di Australia.
|
Fosil Makhluk hidup Ultra raksasa yang belum
teridentifikasi jenisnya kembali ditemukan, kali ini datang dari Kawasan Jebal
Barez. sebuah wilayah perbukitan tandus dipinggiran Iran. Laporan datang dari
seorang ramaja penggembala domba, yang mengklaim dirinya telah menemukan suatu
rentetan bebatuan mirip fosil jasad Makhluk hidup raksasa ditempat dimana ia
biasa menggembalakan domba-dombanya. Sebuah Fosil makhluk hidup berukuran
raksasa (atau bahkan mungkin Ultra) yang ditemukan di Kawasan Jebal Barez ini sangatlah
mengagumkan. Menurut para peneliti mungkin inilah hewan purba terbesar yang
pernah eksis didunia pada masa lalu, ukuran kepalnya saja bisa mencapai panjang
26 meter dengan ketinggian 8 meter.
Salah seorang Arkeolog yang terlibat dalam penggalian sekaligus penelitian terhadap fosil Jebal Barez tercengang dan tidak menyangka sebelumnya bahwa makhluk ini memang berukuran sangat-sangat besar, bahkan lebih besar daripada seekor Ultrasaurus sekalipun (Jenis Dinosaurus terbesar di Dunia). Dia belum pernah menyaksikan jejeran tulang rusuk hewan purba setinggi itu.
Benar-benar tidak bisa dibayangkan Katanya.
Diperkirakan, Fosil tersebut mungkin muncul akibat adanya gempa Bumi yang
melanda Iran pada 26 Desember 2003 lalu. Reruntuhan batuan akibat gempa bumi di
Jebal Barez talah membuka fosil tersebut, yang selama berjuta-juta tahun
terkubur didalam bukit-bukit tandus berbatu.
Namun, Para Arkeolog sendiri menyayangkan
terhadap Pemerintahan Iran yang terkesan bergerak lambat dalam menindaklanjuti
penggalian. Kesan mereka seperti tidak serius menanggapi penemuan ini,
pengiriman tenaga ahli dirasa sangatlah lambat dan kurang. Sehingga sampai saat
ini, penggalian atas fosil Jebal Barez memakan waktu yang lebih panjang dari
yang diperkirakan. Mereka menegaskan, kami kekurangan suplai dari beberapa
tenaga ahli dalam misi penggalian ini.
Tim Satuan Kepurbakalaan Iran yang bertanggung
jawab penuh atas penggalian sepakat,mereka menegaskan bahwa ini merupakan
kerangka hewan raksasa tunggal. mungkin salah satu hewan purba berjalan
melata.Ukurannyapun lebih besar daripada Jenis-jenis Dinosaurus yang pernah ada
sebelumnya.Tapi,apakah hewan ini termasuk dalam jajaran Dinosaurus atau bukan,
itulah yang belum bisa diterangkan. Mereka tidak mau berspekulasi bahwa hewan
ini merupakan salah satu jajaran species Dinosaurus,sebab dari hasil penelitian
yang telah ada,umur tulang dari makhuluk tersebut berusia lebih muda dari pada
Era Cretaceous (Beberapa fase era-era/jaman dimana para Dinosaurus pernah eksis
dibumi). Bahkan jika seandainya mereka mau berspekulasi,mungkin hewan ini
bahkan hidup pada saat manusia-manusia purba telah menapakkan kaki-kaki mereka
dibumi.
Pada foto diatas,merupakan bentuk kerangka
tulang-tulang rusuk dari fosil makhluk tersebut.Jikalau masih utuh,mungkin diperkirakan
tinggi setiap tulang rusuk mencapai 5-7 kaki.Namun sebagian besar tulang-tulang
rusuk tersebut telah keropos,sehingga pada ujung-ujungnya tidak bisa diamati
lagi. Dapat dibayangkan,bahwa benar-benar
makhluk ultra ini belum pernah ditemukan dan diidentifikasi
sebelumnya.Pada jajaran species-species Dinosaurus,tidak satupun yang memiliki
struktur fisik seperti itu.Mungkin inilah yang disebut sebagai kemustahilan
Biologis.
Diperkirakan,panjang tubuh keseluruhan dari
makhluk ini mencapai 200 kaki lebih,jika dillihat dari struktur penysun
tulangnya,mungkin makhluk tersebut termasuk dalam jajaran hewan yang berjalan
melata,dan sejenis hewan amfibi. Setidaknya,kira-kira perlu bertahun-tahun bagi
para ahli arkeologi dan paleontologi untuk mengetahui secara pasti mengenai
identitas makhluk misterius tersebut.Mengenai kapan periode hidupnya,mungkin
inilah pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu.Karena dengan mengetahui
kapan masa periode Makhluk ini eksis,pengidentifikasian selanjutnya mungkin
akan jauh lebih mudah dilakukan. Bantuan tenaga-tenaga ahli dari berbagai
belahan dunia juga akan turut mempengaruhi cepat lambatnya pengenalan akan
status makhluk ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar